Senin, 24 Oktober 2016
Manusia Dan Nurani
Selang 10 menit dari itu, pas ente mulai bosan dengan si malas dengan wajah kurang ajarnyah anak remaja tadi kembali datang dengan 5 temannyah, aku yang mulai curiga dan repleks untuk mengambil kamera yang ente pegang kemudiang langsung lari ke arah pos satpam suatu lembaga pendidikan, begitupun dengan si malas, wajah malasnyah merupakan poker pace bahwa bukan berarti ia lemah, ia memiliki kekuatan untuk lari seperti cita saat lapar di afrika, begitupun aku yang keteteran seperti sosok ibu babon dengan anak 2 bulan di pelukan ku. Ya kamera di pelukanku, karena tak ingin ambil resiko lebih soal kamera seharga harga sewa apartemen 1 bterpaksa, terpaksa gesit untuk menyelamatkan diri dari brutalnyah mereka. Dan mungkin ente tidak terlalu beruntung, jatuh sebelum berlari kemudian mereka membabi buta untuk merebut kamera yang dikiranyah masih ada dalam genggaman ente. Malam minggu yang seharusnya jadi obat penawar 1 kali dalam seminggu untuk main asik dengan teman atau pacarnya akan tetapi ente mendapat 15 cm bacokan dalam punggung, karna kita menganut sistem untung maka berjuta juta untung yang kita ucapkan meski ente mulai pusing dengan banyaknya darah yang keluar. Mungkin ente ga akan sembuh untuk 1 minggu , akan tetapi ente masih bisa hadir kemudian magang lagi.
Kejadian Jl. Pahlawan jam 1.00 minggu 23 10. 2016
Ini benar terjadi atas mata pengarang sendiri, remaja yang diperkirakan masih sekolah SMA menyerang kami ber 3 dan melukai 1 orang temen, kamera tak mereka dapatkan dan kami segera mendapatkan pertolongan.
Catatan. Jangan main main lewat jam 11 kadang apa yang di sekitar kita memungkinkan kejahatan terjadi, ini bisa terjadi pada siapa saja terutama yang bersangkutan dengan materi, mereka tidak memiliki sifat manusia, dan menyerang dengan sadis, kalo dilihat sih sperti dalam film eropa worng trun.
Sama sama menjaga ya kawan, semoga apa yang kami alami tidak menimpa kalian, kala itu nyawa benar benar ada pada kaki kita dan golok yang mereka punya!
Selamat hari minggu, rencananya mau jalan jalan ke pasar gzboo namun aku lebih baik dirumah sakit.
Doanyah semoga cpet sembuh!
Selasa, 18 Oktober 2016
Dari Anakmu
Selasa, 26 Januari 2016
Bedanya Ayah Dan Ibu
Sering kali kita menganggap ibu yang terbaik dibanding ayah, mengapa? Ini terjadi ketika kita mempunyai keinginan yang notaben nya berbentuk kesenangan dan sering kali terhalang dengan pendapat ayah yaitu "jngan, enggak boleh, atau pikir-pikir dulu" nah, disini adalah hal yang paling menyebalkan, dimana keinginan itu telah di "iakan" oleh ibu, namun apa boleh buat, kekuasaan tertinggi ada pada pemimpin keluarga yaitu ayah.
Nah, disini secara tidak langsung hati kita berpaling pada ibu, dan bahwa ialah yang "maha" baik dibanding ayah. Tapi pernahkah kita berfikir jauh? Jika ibu "meng iakan" karena kasian maka ayah juga men "tidakan" karena lebih sayang. Ketika kita mau membeli hal yang kurang bermanfaat dan "tidak" kata ayah dengan alasan yang kurang bermanfaat pada hari itu, tetapi ia lebih menyetujui tentang bagaimana kehidupan kita nanti, ia lebih menyukai Investasi dibanding menyetujui kita untuk membeli motor, atau juga menabung untuk kelak nanti ketika kita kuliah, bisa juga untuk nanti ketika kita telah punya rumah tangga.
Memang kadang kita menganggap ayah itu pelit, namun dibalik rencananyah agar kita tersenyum bahagia.
#AyahBaik
Minggu, 03 Januari 2016
INTERNET BAGI PR
- memperoleh publisitas seluas mungkin.
- memperoleh tempat dalam pemberitaan media mengenai hal - hal yang meguntungkan organisasi.
- memperoleh umpan balik dari masyarakat.
- memperoleh data dalam hal keperluan pembuatan penilaian (assesment) secara tepat.
- mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi rasa saling percaya dan menghormati.
- informasi cepat sampai kepada publik.
- bagi praktisi PR, internet dapat berfungsi sebagai iklan, media, alat marketing, sarana penyebaran informasi dan promosi.
- siapapun dapat mengakses internet.
- tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
- dapat membuka komunikasi dengan bidang pemasaran secara langsung.
Degradasi Budaya
Sejak kecil aku memang lumayan suka denga budaya sunda diantanya : musik bambu, joged jaipong, tari Merak, karinding, ataupun kecapi. Ya memang jika di kampungku hal itu merupakan hiburan yang sering di tampilkan saat hari hari tertentu: pada saat ada kawinan, khitanan, acara penyambutan sesuatu dan itu banyak sekali yang menontonyah disamping tergolong unik suara yang dihasilkan saat kecapi dipetik membuat hati seseorang tenang dan tak jarang banyak orang yang dari jauh sengaja hanya untuk melihat dan mendengarkan budaya unik ini.
Namun, di waktu sekarang jarang sekali melihat penampilan itu karena banyak anak muda sekarang lebih memilih gaya hidup barat yang lebih kekinian dibanding budaya sendiri, ini jelas menjadi sebuah kekhuatiran bagi saya sendiri karena hal itu akan menjadi cerita bagi anak cucu kita seperti hewan yang telah punah, ia itu ada dan sulit dijelaskan!
Jati diri bangsa ini kian mengalami penurunan drastis, budaya, makanan, fashion, kini mengalami perubahan dan lebih condong ke barat. Anak muda sekarang lehih menyukai FRIED CHICKEN dibanding AYAM GORENG, anak muda sekarang lebih suka KARATE dibanding SILAT padalah budaya kita lebih baik dan menarik. Mengapa kita malu menerima hasil nenek moyang jika kemudian lebih betah dengan budaya orang?
Semoga kita secepatnya disadarkan dan bisa lebih menerima AYAM GORENG dan sebagai kata kata yang enak didengar dan di lihat!
Amiiin
Idealnya Mahasisiwa
Sering kali kita mendengar bahwa saat kita jadi mahasiswa atau setelah lulus kuliah ingin jadi "ini, itu" dan ingin bekerja di salah satu perusahaan yang dapat membayar kita dengan gaji yang tinggi, tentu itu merupakan suatu mimpi dari banyak lulusan sarjana. Namun mengapa kita tidak pernah berusaha ingin pergi ke suatu daerah yang terpencil dan kurang maju kemudian kita membangunnya suapa daerah tersebur bisa menikmati ilmu kita?
Di beberapa negara maju mungkin ini adalah hal biasa, dimana mereka membuat penelitian dan tinggal disuatu tempat kemudian mencurahkan semua ilmunya bahkan menetap lama untuk membangun sebuah desa agar maju dan mendapatkan lendidikan yang baik?
Sampai disana saya juga mungkin orang yang terbodohi dengan iming iming perusahaan besar dengan menjadi pegawainya, padahal meski kita mendapatkan gaji yang besar sejatinya kita menjadi pembantu di negeri sendiri dan mereka adalah bos yang senantiasa menyuruh orang pribumi itu.